Kamis, 12 Juli 2012

Novel The Westlife Story part 1


Nama ku Mark Michael Patrick Feehily atau panggil saja Mark atau bisa Freddie. Saat ini aku bergabung di sebuah band bernama Westlife dan aku juga memiliki sahabat yang sangat baik sekali dan aku sangat menyayangi mereka dan terkadang aku selalu memanggil mereka dengan sebutan ‘kakak’ yah maklum saja aku ini masih sangat muda umurku baru 16 sedangkan mereka sudah 18 dan 19 tahun. Mereka adalah Shane, Nicky, Kian dan Bryan namun entah kenapa aku lebih menyukai dekat dengan Shane, dia adalah inspirasi buat aku dan dialah yang selalu ku panggil dengan sebutan kakak dia bener-bener penyayang banget. Tapi bukan berarti aku tidak suka dengan yang lain, mereka sama-sama aku sayangi. Suatu saat, kami hendak membuat lagu berjudul Flying Without Wings aku merasa kagok karena di lagu ini aku yang paling banyak mengeluarkan suara dan ini merupakan lagu pertama aku. Aku berlatih dan berusaha sabar menghadapi bentakan dari produser kami.
“ayolah, Mark. Masa Cuma kamu yang tidak bisa, lihat tuh yang lain pada bisa.”kata produser itu.
Hingga akhirnya, Shane maju dan menawarkan bantuan nya padaku.
“hei, Mark. Mau kah, aku bantu.”tawar Shane padaku.
“hah, serius. Kamu mau membantuku.”ucapku tak percaya.
“ya, aku serius dengan senang hati.”kata Shane tersenyum.
‘Shane, dirimu begitu baik padaku.” Ucapku dalam hati dan aku langsung melihat cara Shane membantuku.
Setelah aku berlatih keras dengan Shane, kami langsung melanjutkan latihan dan tentu membuat senang produser nya melihatku tidak salah gerak dan itulah yang membuatku sangat menyayangi Shane dan ternyata Shane juga selalu memanjakan aku, dan ini membuatku semakin betah dengan Westlife. Oh iya, out sebentar dari sini ya. Dari kami berlima, yang sudah memiliki kekasih hanya lah Nicky dan Bryan. Nicky yang sudah pacaran dengan seorang putri perdana menteri yang bernama Georgina Ahern. Mereka sudah pacaran selama 8 tahun, sedangkan Bryan yang sudah pacaran dengan Kerry Katona, seorang anggota girl band Attomic Kiten. Lalu, Kian terlihat sedang berbunga-bunga karena dirinya hendak menyatakan cinta nya pada Jody Albert, yang juga anggota girl band bernama Wonderland. Sementara, Shane dan Aku masih menikmati kesendirian kami kalau aku memang karena tidak ingin mengenal yang namanya cinta dulu, aku kan masih muda untuk aku yang ada ya namanya cinta monyet. Kalau Shane, aku selalu memperhatikan dirinya kalu dirinya ingin menyusul ketiga sahabat kami. Hingga akhirnya aku memberanikan diri untuk mendekati nya.

2 komentar:

  1. neng, aku koment apa adanya, ya ...hhehehee...

    ini sama kan ya dengan yang fesbuk ya?

    aku masih tetep liat yang cerita ini cewek neng, bukan Mark. Karena Mark di sini digambarkan seperti cewek sekali. Cara dia bercerita dan mengungkapan perasaannya, seperti seorang perempuan.

    Dan meski Mark menyimpan perasaan sayang pada Shane, agak aneh terbaca jika Mark mengungkapannya seperti itu. Kecuali kalau memang dirimu mau menggambarkan Mark sudah menjadi cowok yang gemulai. karena anak laki lebih sering gengsi mengungkapkan isi hatinya. Dan Mark sangatlah introvert neng hehhehhe

    Mengambil sudut pandang orang pertama (aku) sebagai Mark, adalah dirimu sebagai penulis yg menjadi Mark, bukan Mark yang menjadi dirimu, artinya, dirimu harus benar-benar mengenal pribadi Mark, mulai dari gerak tubuhnya, cara berpikirnya, bahkan kalimat-kalimat yang sekiranya diucapkan Mark.

    Diri kita yang menjadi Mark, diri kita yang menggerakkan Mark, bukan Mark menjadi kita :)


    maaf jika komentku agak tidak enak terdengar, tp mudah-mudahan dirimu tidak berkecil hati dengan koment ini ...:)


    Lanjut chpater 2 :D

    BalasHapus
  2. Tapi udah ada yg bener belum kak.

    BalasHapus