Senin, 12 Agustus 2013

Mark Feehily Gets Spanking from Shane Filan (Indonesia Language)

Just For Fun, aku mau bikin cerita Shane Filan memberi hukuman pada Mark Feehily yang selalu marah, sensitif, dan selalu merusak barang milik Westlife.

Cast :

Mark Feehily
Shane Filan
Nicky Byrne
Kian Egan
Brian McFadden

Suatu ketika di lokasi studio di Dublin, boyband Westlife tengah sibuk membuat lagu baru mereka yang berjudul World Our Own.

"Mark" panggil salah satu personil nya yang bernama Kian Egan.

"Huh? Ya?" Balas nya yang memiliki nama Mark Feehily.

"Jalan-jalan yuk" ajak Kian langsung.

"Nggak, ah. Aku sibuk, lagipula disini aku nyanyi banyak kalau kamu mau jalan-jalan saja sendiri" tolak Mark seraya membaca teks lagu di tangan.

"Iya, Mark. Nggak apa lagian ini lagi break bentar" sambung Brian McFadden ikut membujuk Mark.

"Mark, lagi pula kita juga mau keluar kok mau hangout bentar" sambung Nicky Byrne yang juga membujuk Mark.

"NO" teriak Mark marah pada ketiga teman nya "kalau kalian mau pergi ya udah sana, jadi tinggalkan aku sendiri"

Shane Filan yang dari tadi diam tampak tidak menyukai kelakuan sahabat nya ini karena setiap hari selalu marah-marah.

"Mark, kami ajak kamu supaya kamu nggak gelo yang selalu nyanyi dan nyanyi" balas Nicky Byrne tidak mau berhenti membujuk Mark.

"DIAM, NICKY" bentak Mark keras.

Semua terdiam akan bentakkan Mark hingga..

"Mark, bisa aku bicara empat mata dengan mu?" Tanya Shane pada Mark.

"Nggak, aku sibuk" jawab Mark langsung.

"Cepat, Mark atau aku akan lapor ke Simon tentang kelakuan kamu ini" ancam Shane keras.

Mendengar itu, Mark tidak memiliki pilihan dia pun mengikuti Shane.

"Nick, Ki, Bri, ikut yuk" ajak Shane pada Nicky, Kian dan Brian.

"Kemana?" Tanya Brian pada Shane.

"Ke kamar studio" jawab Shane.

"Mau apa?" Tanya Nicky heran.

Shane mendekati Nicky dan berbisik "aku akan memberi hukuman pada Mark"

"Oh, ok" Nicky, Kian dan Brian mengikuti Shane dan Mark.

Di kamar studio, Nicky, Kian dan Brian diminta untuk duduk di depan Shane juga Mark sesuai perintah Shane dan mereka pun menurut sementara Shane berjalan menuju kasur dan duduk diatas kasur sementara Mark masih di depan pintu.

"Kemarilah, Mark" perintah Shane pada Mark dan Mark menuruti.

Mark berjalan mendekati Shane dan bertanya "ada apa?"

"Sini" ujar Shane seraya menunjukkan paha nya.

"Huh? Maksudnya?" Tanya Mark tidak mengerti.

"Tengkurap di pangkuan ku" jawab Shane seraya menarik tangan Mark.

"Huh, tunggu, ada apa ini? Apa kau ingin memukul ku?" Tanya Mark kaget dan memegang tangan Shane.

"Ya, aku mengajak Nicky, Kian dan Brian agar mereka melihat aku saat aku memukul mu" jawab Shane santai.

"Tunggu, apa salahku?" Tanya Mark kembali.

"Kesalahan kamu adalah karena kamu sudah keterlaluan, kamu jadi sering membentak kami berempat" jawab Shane menatap marah pada Mark.

Shane pun kembali menyuruh Mark untuk tengkurap di pangkuan nya tapi Mark menolak nya.

"Cepat, Mark. Kamu tengkurap atau aku lapor ke Louis dan Simon" ancam Shane langsung.

Mark terdiam dan menuruti perintah itu, Mark tengkurap di atas pangkuan Shane.

"Dengar, Mark. Aku memukul mu karena aku mau kasih kamu pelajaran dan kamu tidak mengulangi sikap kamu ini" ujar Shane seraya mengangkat tangan nya.

Nicky, Kian dan Brian yang melihat itu merasa puas dengan tindakan Shane itu dan Brian sedikit tertawa melihat itu.

"Ouch" pekik Mark langsung saat Shane sudah memukul pantatnya.

SMACK ! SMACK ! SPANK ! CRACK !

"Stop, Shane. Sakit" ujar Mark memohon seraya meremas kasur.

"Maaf, Mark. Karena kami sayang sama kamu, kami tidak ingin melihat mu seperti ini terus" balas Shane yang terus memukul Mark.

"Sakit, sakit" keluh Mark kesakitan "iya, Shane. Iya, aku janji aku tidak akan seperti ini lagi, aku tidak akan gampang marah dan emosi seperti tadi. Aku janji, maafkan aku" ucap Mark meminta maaf.

"Maaf kamu kami terima, tapi aku belum selesai" balas Shane terus memukul Mark.

Shane melepas celana luar Mark dan kembali memukul Mark.

"Hei, anak muda. Terima saja hukuman Shane ini karena jujur kami sudah muak melihat kamu seperti ini terus" kata Nicky dari tempat nya.

Shane merasa sudah terbiasa dengan memberikan setiap pukulan pada Mark dan Mark merasa kulitnya makin menyengat terutama pada punggung nya. Kaki nya tidak bisa untuk menendang karena kaki nya diapit oleh kaki Shane.

"Heh, Mark. Kelakuan kamu itu sangat tidak menunjukkan kalau kamu itu artis melainkan seperti anak kecil" ujar Kian yang ikut menasehati Mark.

"Maafkan aku, teman-teman. Aku salah, aku udah keterlaluan sama kalian" ujar Mark yang sudah menangis.

Awalnya Mark tidak ingin menangis tapi karena pukulan yang menyengat membuat Mark menangis dan Shane menurunkan celana dalam Mark.

Shane melihat pantat Mark sudah merah dan Shane kembali memukul Mark.

SMACK ! SMACK ! CRACK ! SPANK !

"Udah, Shane. Stop, aku mohon" pinta Mark memohon "sakit, Shane"

"Aku tahu ini sakit, Mark tapi ini hanya sementara dan aku harap setelah ini kamu bisa berubah" balas Shane yang terus memukul Mark.

"S-Stop Shane. Aku OW" pekik Mark kesakitan. 

"Kalau kamu terus merengek, aku akan pukul pantat kamu dengan sabuk" ancam Shane langsung.

"Hah? NO ! Kamu tidak boleh melakukan nya" balas Mark menolak nya.

"Sorry, Mark. Sudah terlambat, aku akan memukul mu dengan sabuk" balas Shane yang terus memukul Mark.

"Nggak boleh, Shane. Kamu tidak boleh" balas Mark merengek.

Sayang nya Shane tidak menuruti rengekan Mark dan

"Dengar, anak muda. Ketika aku melepas sabuk ku, kamu harus tengkurap di kasur dan jangan sampai kamu bangun dari kasur" kata Shane memberi tahu.

Mark tidak membalas nya yang ada hanya suara tangisan lantas Shane membentak "KAU DENGAR AKU FEEHILY" dan Mark hanya mengangguk.

"Good, sekarang bangun kamu" perintah Shane langsung.

Mark menuruti dia pun langsung pindah ke kasur sementara Shane berdiri dari tempat tidur dan melepas sabuk nya dan mengikat di tangan.

"Hurt, Shane" ucap Mark saat Shane mendaratkan sabuk di pantat nya.

CRACK ! BLASH ! SMACK ! SPANK ! WHOOP

"Ouch" Mark terus meremas kasur "hurt, Shane"

Tak lama kemudian, Shane berhenti memukul Mark dan membiarkan Mark menangis.

"Mark, come here" ujar Shane seraya meraih tangan Mark.

Mark kembali mendekati Shane dan Shane pun menggosok pantat Mark dan memberi ketenangan untuk Mark.

"Ssh, tenang. Ini sudah berakhir, Mark" ujar Shane pelan seraya menenangkan Mark.

Shane menyuruh Kian untuk mengambil handuk dan ember, dan Kian menuruti.

"Ini, Shane" ujar Kian seraya memberikan handuk dan ember.

"Thanks, Kian" balas Shane seraya menerima nya "come here, Mark"

Shane mengajak Mark untuk berbaring di kasur dan berbalik badan. Saat Shane memberi kompresan di pantat Mark,

"Mark" sahut Shane pelan.

Shane hanya mendengar suara isak tangis Mark, dan berbisik.

"Mark, maafkan aku. Aku sudah memukul mu tapi kamu harus tahu aku hanya tidak ingin melihat kamu seperti ini terus. Kita ini artis, punya penggemar masa iya hanya karena kamu kita di bilang boyband anak. Jangan lah kamu bersikap seperti ini terus" ujar Shane pelan ke telinga Mark.

"Maafkan aku, Shane. Aku menyesal, aku janji aku tidak seperti ini lagi" balas Mark di sela isak tangis nya.

Nicky yang melihat itu tertegun karena tidak menyangka Shane memiliki sifat naluri kebapakan yang dimana dia membayangkan Shane adalah bapak dan Mark adalah anak nya. Kian pun juga demikian dia senang karena Shane bisa membuat Mark berubah dan Brian juga senang.

"Kita tunggu di luar aja yuk" saran Brian pada Kian dan Nicky.

"Ayo"

Perlahan Nicky, Kian dan Brian meninggalkan Shane dan Mark dan menutup pintu dan Shane yang masih mengompres pantat Mark langsung berhenti dan menaikkan celana Mark dan kembali menasehati Mark.

"Mark, kami berempat sayang sama kamu dan kami juga sudah menganggap kamu seperti adik kami jadi aku, Nicky, Kian dan Brian berharap kami tidak melihat kamu seperti ini yang berkelakuan seperti anak kecil" sahut Shane yang terus menenangkan Mark.

"Iya, Shane. Maafkan aku. Selama ini aku sudah seperti anak kecil yang manja dan gampang emosi" balas Mark yang perlahan mulai tenang.

Mark pun bangun dari tidur nya dan Shane memeluk Mark.

"Makasih ya, Shane. Kamu sudah ingatkan aku dan aku benar-benar membutuhkan ini. Jujur juga jadwal konser yang padat membuat aku stress" ujar Mark pelan.

"Yeah, no problem Mark" Shane melepas pelukan nya "kita ini artis jadi kita juga punya resiko"

"Iya, Shane. Aku mengerti" balas Mark mengangguk.

"Nah, sekarang kamu minta maaf ke Kian, Nicky dan Brian ya" perintah Shane pelan dan Mark kembali mengangguk.

Mark langsung bangkit dari kasur dan menemui Nicky, Kian dan Brian dan meminta maaf.

"Teman, maafkan aku. Aku salah, aku sudah seperti anak kecil. Maafkan aku yang sudah membentak kalian bertiga" ucap Mark menunduk.

"Sudahlah, Mark. Kami bertiga sudah memaafkan mu dan kami hanya berharap kamu bisa berubah dan belajar dari semua kesalahan mu" sahut Nicky bijak menasehati Mark.

Kian dan Brian pun langsung setuju dengan kata-kata Nicky dan Shane pun memeluk Mark dan Brian sedikit menjahili Mark.

"Apakah kamu mau aku pukul pantat kamu lagi?" Tanya Brian jahil.

"NOOO !!!!" jawab Mark sedikit keras.

Brian, Shane, Nicky dan Kian pun tertawa mendengar itu.

Dan Akhirnya, sejak saat itu Mark sudah berubah dan tidak lagi emosi dan marah pada siapa pun dan persahabatan Westlife makin erat walau personil nya sudah pada menikah dan hidup bahagia...




~The End~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar