Just For Fun, aku mau bikin cerita Shane Filan memberi
hukuman pada Mark Feehily yang selalu marah, sensitif, dan selalu merusak
barang milik Westlife.
Cast :
Mark Feehily
Shane Filan
Nicky Byrne
Kian Egan
Brian McFadden
Suatu ketika di lokasi studio di Dublin, boyband
Westlife tengah sibuk membuat lagu baru mereka yang berjudul World Our Own.
"Mark" panggil salah satu personil nya yang
bernama Kian Egan.
"Huh? Ya?" Balas nya yang memiliki nama Mark
Feehily.
"Jalan-jalan yuk" ajak Kian langsung.
"Nggak, ah. Aku sibuk, lagipula disini aku nyanyi
banyak kalau kamu mau jalan-jalan saja sendiri" tolak Mark seraya membaca
teks lagu di tangan.
"Iya, Mark. Nggak apa lagian ini lagi break
bentar" sambung Brian McFadden ikut membujuk Mark.
"Mark, lagi pula kita juga mau keluar kok mau
hangout bentar" sambung Nicky Byrne yang juga membujuk Mark.
"NO" teriak Mark marah pada ketiga teman nya
"kalau kalian mau pergi ya udah sana, jadi tinggalkan aku sendiri"
Shane Filan yang dari tadi diam tampak tidak menyukai
kelakuan sahabat nya ini karena setiap hari selalu marah-marah.
"Mark, kami ajak kamu supaya kamu nggak gelo yang
selalu nyanyi dan nyanyi" balas Nicky Byrne tidak mau berhenti membujuk
Mark.
"DIAM, NICKY" bentak Mark keras.
Semua terdiam akan bentakkan Mark hingga..
"Mark, bisa aku bicara empat mata dengan
mu?" Tanya Shane pada Mark.
"Nggak, aku sibuk" jawab Mark langsung.
"Cepat, Mark atau aku akan lapor ke Simon tentang
kelakuan kamu ini" ancam Shane keras.
Mendengar itu, Mark tidak memiliki pilihan dia pun
mengikuti Shane.
"Nick, Ki, Bri, ikut yuk" ajak Shane pada
Nicky, Kian dan Brian.
"Kemana?" Tanya Brian pada Shane.
"Ke kamar studio" jawab Shane.
"Mau apa?" Tanya Nicky heran.
Shane mendekati Nicky dan berbisik "aku akan
memberi hukuman pada Mark"
"Oh, ok" Nicky, Kian dan Brian mengikuti
Shane dan Mark.
Di kamar studio, Nicky, Kian dan Brian diminta untuk
duduk di depan Shane juga Mark sesuai perintah Shane dan mereka pun menurut
sementara Shane berjalan menuju kasur dan duduk diatas kasur sementara Mark
masih di depan pintu.
"Kemarilah, Mark" perintah Shane pada Mark
dan Mark menuruti.
Mark berjalan mendekati Shane dan bertanya "ada
apa?"
"Sini" ujar Shane seraya menunjukkan paha
nya.
"Huh? Maksudnya?" Tanya Mark tidak mengerti.
"Tengkurap di pangkuan ku" jawab Shane
seraya menarik tangan Mark.
"Huh, tunggu, ada apa ini? Apa kau ingin memukul
ku?" Tanya Mark kaget dan memegang tangan Shane.
"Ya, aku mengajak Nicky, Kian dan Brian agar
mereka melihat aku saat aku memukul mu" jawab Shane santai.
"Tunggu, apa salahku?" Tanya Mark kembali.
"Kesalahan kamu adalah karena kamu sudah
keterlaluan, kamu jadi sering membentak kami berempat" jawab Shane menatap
marah pada Mark.
Shane pun kembali menyuruh Mark untuk tengkurap di
pangkuan nya tapi Mark menolak nya.
"Cepat, Mark. Kamu tengkurap atau aku lapor ke
Louis dan Simon" ancam Shane langsung.
Mark terdiam dan menuruti perintah itu, Mark tengkurap
di atas pangkuan Shane.
"Dengar, Mark. Aku memukul mu karena aku mau
kasih kamu pelajaran dan kamu tidak mengulangi sikap kamu ini" ujar Shane
seraya mengangkat tangan nya.
Nicky, Kian dan Brian yang melihat itu merasa puas
dengan tindakan Shane itu dan Brian sedikit tertawa melihat itu.
"Ouch" pekik Mark langsung saat Shane sudah
memukul pantatnya.
SMACK ! SMACK ! SPANK ! CRACK !
"Stop, Shane. Sakit" ujar Mark memohon
seraya meremas kasur.
"Maaf, Mark. Karena kami sayang sama kamu, kami
tidak ingin melihat mu seperti ini terus" balas Shane yang terus memukul
Mark.
"Sakit, sakit" keluh Mark kesakitan
"iya, Shane. Iya, aku janji aku tidak akan seperti ini lagi, aku tidak
akan gampang marah dan emosi seperti tadi. Aku janji, maafkan aku" ucap
Mark meminta maaf.
"Maaf kamu kami terima, tapi aku belum
selesai" balas Shane terus memukul Mark.
Shane melepas celana luar Mark dan kembali memukul
Mark.
"Hei, anak muda. Terima saja hukuman Shane ini
karena jujur kami sudah muak melihat kamu seperti ini terus" kata Nicky
dari tempat nya.
Shane merasa sudah terbiasa dengan memberikan setiap
pukulan pada Mark dan Mark merasa kulitnya makin menyengat terutama pada
punggung nya. Kaki nya tidak bisa untuk menendang karena kaki nya diapit oleh
kaki Shane.
"Heh, Mark. Kelakuan kamu itu sangat tidak
menunjukkan kalau kamu itu artis melainkan seperti anak kecil" ujar Kian
yang ikut menasehati Mark.
"Maafkan aku, teman-teman. Aku salah, aku udah
keterlaluan sama kalian" ujar Mark yang sudah menangis.
Awalnya Mark tidak ingin menangis tapi karena pukulan
yang menyengat membuat Mark menangis dan Shane menurunkan celana dalam Mark.
Shane melihat pantat Mark sudah merah dan Shane
kembali memukul Mark.
SMACK ! SMACK ! CRACK ! SPANK !
"Udah, Shane. Stop, aku mohon" pinta Mark
memohon "sakit, Shane"
"Aku tahu ini sakit, Mark tapi ini hanya
sementara dan aku harap setelah ini kamu bisa berubah" balas Shane yang
terus memukul Mark.
"S-Stop Shane. Aku OW" pekik Mark
kesakitan.
"Kalau kamu terus merengek, aku akan pukul pantat
kamu dengan sabuk" ancam Shane langsung.
"Hah? NO ! Kamu tidak boleh melakukan nya"
balas Mark menolak nya.
"Sorry, Mark. Sudah terlambat, aku akan memukul
mu dengan sabuk" balas Shane yang terus memukul Mark.
"Nggak boleh, Shane. Kamu tidak boleh" balas
Mark merengek.
Sayang nya Shane tidak menuruti rengekan Mark dan
"Dengar, anak muda. Ketika aku melepas sabuk ku,
kamu harus tengkurap di kasur dan jangan sampai kamu bangun dari kasur"
kata Shane memberi tahu.
Mark tidak membalas nya yang ada hanya suara tangisan
lantas Shane membentak "KAU DENGAR AKU FEEHILY" dan Mark hanya
mengangguk.
"Good, sekarang bangun kamu" perintah Shane
langsung.
Mark menuruti dia pun langsung pindah ke kasur
sementara Shane berdiri dari tempat tidur dan melepas sabuk nya dan mengikat di
tangan.
"Hurt, Shane" ucap Mark saat Shane
mendaratkan sabuk di pantat nya.
CRACK ! BLASH ! SMACK ! SPANK ! WHOOP
"Ouch" Mark terus meremas kasur "hurt,
Shane"
Tak lama kemudian, Shane berhenti memukul Mark dan
membiarkan Mark menangis.
"Mark, come here" ujar Shane seraya meraih
tangan Mark.
Mark kembali mendekati Shane dan Shane pun menggosok
pantat Mark dan memberi ketenangan untuk Mark.
"Ssh, tenang. Ini sudah berakhir, Mark" ujar
Shane pelan seraya menenangkan Mark.
Shane menyuruh Kian untuk mengambil handuk dan ember,
dan Kian menuruti.
"Ini, Shane" ujar Kian seraya memberikan
handuk dan ember.
"Thanks, Kian" balas Shane seraya menerima
nya "come here, Mark"
Shane mengajak Mark untuk berbaring di kasur dan
berbalik badan. Saat Shane memberi kompresan di pantat Mark,
"Mark" sahut Shane pelan.
Shane hanya mendengar suara isak tangis Mark, dan
berbisik.
"Mark, maafkan aku. Aku sudah memukul mu tapi
kamu harus tahu aku hanya tidak ingin melihat kamu seperti ini terus. Kita ini
artis, punya penggemar masa iya hanya karena kamu kita di bilang boyband anak.
Jangan lah kamu bersikap seperti ini terus" ujar Shane pelan ke telinga
Mark.
"Maafkan aku, Shane. Aku menyesal, aku janji aku
tidak seperti ini lagi" balas Mark di sela isak tangis nya.
Nicky yang melihat itu tertegun karena tidak menyangka
Shane memiliki sifat naluri kebapakan yang dimana dia membayangkan Shane adalah
bapak dan Mark adalah anak nya. Kian pun juga demikian dia senang karena Shane
bisa membuat Mark berubah dan Brian juga senang.
"Kita tunggu di luar aja yuk" saran Brian
pada Kian dan Nicky.
"Ayo"
Perlahan Nicky, Kian dan Brian meninggalkan Shane dan
Mark dan menutup pintu dan Shane yang masih mengompres pantat Mark langsung
berhenti dan menaikkan celana Mark dan kembali menasehati Mark.
"Mark, kami berempat sayang sama kamu dan kami
juga sudah menganggap kamu seperti adik kami jadi aku, Nicky, Kian dan Brian
berharap kami tidak melihat kamu seperti ini yang berkelakuan seperti anak
kecil" sahut Shane yang terus menenangkan Mark.
"Iya, Shane. Maafkan aku. Selama ini aku sudah
seperti anak kecil yang manja dan gampang emosi" balas Mark yang perlahan
mulai tenang.
Mark pun bangun dari tidur nya dan Shane memeluk Mark.
"Makasih ya, Shane. Kamu sudah ingatkan aku dan
aku benar-benar membutuhkan ini. Jujur juga jadwal konser yang padat membuat
aku stress" ujar Mark pelan.
"Yeah, no problem Mark" Shane melepas
pelukan nya "kita ini artis jadi kita juga punya resiko"
"Iya, Shane. Aku mengerti" balas Mark
mengangguk.
"Nah, sekarang kamu minta maaf ke Kian, Nicky dan
Brian ya" perintah Shane pelan dan Mark kembali mengangguk.
Mark langsung bangkit dari kasur dan menemui Nicky,
Kian dan Brian dan meminta maaf.
"Teman, maafkan aku. Aku salah, aku sudah seperti
anak kecil. Maafkan aku yang sudah membentak kalian bertiga" ucap Mark
menunduk.
"Sudahlah, Mark. Kami bertiga sudah memaafkan mu
dan kami hanya berharap kamu bisa berubah dan belajar dari semua kesalahan
mu" sahut Nicky bijak menasehati Mark.
Kian dan Brian pun langsung setuju dengan kata-kata
Nicky dan Shane pun memeluk Mark dan Brian sedikit menjahili Mark.
"Apakah kamu mau aku pukul pantat kamu
lagi?" Tanya Brian jahil.
"NOOO !!!!" jawab Mark sedikit keras.
Brian, Shane, Nicky dan Kian pun tertawa mendengar
itu.
Dan Akhirnya, sejak saat itu Mark sudah berubah dan
tidak lagi emosi dan marah pada siapa pun dan persahabatan Westlife makin erat
walau personil nya sudah pada menikah dan hidup bahagia...
~The End~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar